PKB: Penyatuan Parpol Islam Bukanlah Cara Mutlak Menyampaikan Aspirasi Umat


FORTAPI -- Penyatuan partai politik (parpol) Islam bukanlah cara mutlak untuk menyampaikan aspirasi umat. Dan, usulan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Din Syamsuddin agar ada satu parpol Islam tunggal sulit terealisasi.

"Sebab saat ini setiap parpol berbasis Islam sudah menunjukkan niat baik dalam menyalurkan aspirasi mereka," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, kemarin.

Menurut Jazil sapaan akrab Jazilul Fawaid partai-partai Islam tetap bisa bekerja sama, walau tanpa bergabung menjadi satu partai yang tunggal. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratann Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menegaskan, parpol berbasi Islam justeru harus lebih menunjukkan visi dan misinya, khususnya yang berhubungan dengan umat.

"Apalagi, dalam empat tahun ke depan akan dihadapkan dengan Pemilu 2014. Menurut saya, menyamakan visi itu yang paling penting hari ini dari partai-partai Islam ini menghadapi (Pemilu) 2024," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP PKB Bidang Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Enegeri (SDM dan SDE)  Daniel Johan. Menurutnya, parpol berbasis Islam di Indonesia saat ini sudah dengan baik menyampaikan aspirasi umat Islam.

"Secara ide menarik, tapi secara teknis dan faktual tidak semudah untuk mewujudkannya," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengakui ada sejumlah aspirasi umat Islam yang sulit direalisasikan dalam sejumlah hal. Khususnya dalam bidang ekonomi, yang sulit dilebur dengan sistem yang sudah ada.

"Dalam banyak hal sudah (tersampaikan), tapi secara ekonomi yang benar-benat harus dipikirkan, agar ada keadilan sosial," tandasnya.

0 Komentar