Karena kehadiran PU merupakan sempalan dari PAN, dan AR juga pendiri partai berlambang matahari bersinar tersebut, maka PU akan memperebutkan suara ceruk yang sama. Perolehan suara PAN pada Pemilu 2019 yang hanya 6.84% tersebut akan dibagi dua. Implikasi logisnya, PU dan PAN sama-sama tidak lolos PT, alias dikubur sendiri oleh pendirinya.
Mungkin PU bisa menarik kembali pemilih PAN yang kecewa, dan pada pemilu 2019 menitipkan suaranya ke PKS. Namun suara tersebut tidak akan mampu mendongkrak suara PU.
Ada kaidah ushul fiqh yang mungkin perlu direnungi. Mencegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat (Dar-ul mafaashid muqoddaman ‘ala jalbil masholih). Maksudnya, mencegah fragmentasi politik ummat Islam itu mestinya lebih didahulukan daripada usaha mengambil manfaat dengan mendirikan PU.
Sumber Artikel : Mengapa Partai Ummat Banyak Mudharatnya? https://ibtimes.id/?p=42519
0 Komentar